Scroll untuk baca artikel
Alaku
Alaku
Alaku
Example 728x250
Ekonomi & BisnisForum Pembauran Kebangsaan (FPK)Nasional

Alisa Khadijah-ICMI dan Kementerian UMKM Bersinergi Dorong Muslimah Pengusaha Menuju Indonesia Emas 2045

6
×

Alisa Khadijah-ICMI dan Kementerian UMKM Bersinergi Dorong Muslimah Pengusaha Menuju Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

Psikoday – Asosiasi Muslimah Pengusaha Se-Indonesia (Alisa Khadijah) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menegaskan komitmennya untuk menjadikan pengusaha perempuan, khususnya muslimah, sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Komitmen ini disuarakan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II yang digelar di Hotel Setos, Semarang, pada 29–30 Juli 2025, mengusung tema “Peluang dan Tantangan Muslimah Pengusaha Menuju Indonesia Emas 2045”.

Acara diikuti 150 pengurus dari seluruh Indonesia dan diwarnai serangkaian kegiatan strategis, mulai dari bazar, seminar, hingga sesi upgrading pengurus. Ketua Umum DPP Alisa Khadijah, Ina Marlina, menyebut Rakernas ini menjadi wadah memperluas jaringan, meningkatkan kompetensi, dan membangun sinergi lintas wilayah. “Muslimah pengusaha harus siap menjadi motor penggerak ekonomi umat di masa depan, baik dengan jaringan bisnis offline maupun online,” ujarnya.

Example 300x600

Kementerian UMKM turut hadir memberikan dukungan penuh. Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, memaparkan bahwa dari 17 juta pelaku UMKM, 59% adalah perempuan, dengan kontribusi UMKM terhadap PDB nasional lebih dari 60%. Namun, ia menyoroti tantangan besar berupa keterbatasan akses permodalan dan pasar. “Data OJK 2024 menunjukkan hanya 18% UMKM perempuan yang terakses keuangan formal,” ungkapnya. Arif menambahkan, hingga 28 Juli 2025 penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp154,1 triliun kepada 2,64 juta debitur, dengan 51,2% di antaranya adalah pengusaha perempuan.

Untuk memperkuat ekosistem wirausaha, pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden yang memasukkan wirausaha perempuan sebagai salah satu konsep tematik. Momentum Rakernas ini juga dimanfaatkan untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM dan Alisa Khadijah-ICMI terkait sinergi program pemberdayaan perempuan pengusaha.

Rakernas turut menghadirkan Prof. Poppy Rufaidah, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, yang menyoroti pentingnya branding organisasi. Ia mengajak peserta membangun citra Alisa Khadijah-ICMI agar dikenal luas, bahkan di pasar internasional. “Kalau ingat Toyota, orang ingat Jepang. Kalau ingat Mercedes-Benz, orang ingat Jerman. Kalau ingat Alisa Khadijah ICMI, harus jelas identitasnya,” tegas Poppy.

Selain penguatan merek, Poppy menekankan urgensi transformasi digital. Ia mencontohkan banyak pelaku UMKM yang tertinggal karena tidak beradaptasi teknologi, sementara anak muda kini mampu meraih omzet besar hanya dengan menjadi afiliator. “Transformasi digital itu keniscayaan. Rekrut anak muda yang paham teknologi agar usaha kita tidak ditinggalkan zaman,” sarannya.

Ketua Wilayah Alisa Khadijah ICMI Jawa Tengah, Dr. Zhakia Joban, memastikan Rakernas ini produktif dan membuka peluang kolaborasi antarwilayah. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar forum silaturahmi, melainkan ajang membangun strategi nyata memperkuat jejaring usaha.

Dengan sinergi pemerintah dan organisasi, penguatan kapasitas, serta adopsi teknologi, Alisa Khadijah-ICMI optimistis mampu membawa muslimah pengusaha berperan signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *