Psikoday.id | Kaur – Bengkulu. Acara Halal Bihalal Perhimpunan Warga Kaur (PWK) Se-Nusantara di Pantai Pinang tawar, Kabupaten Kaur, berlangsung menarik dengan kehadiran pertunjukan Tari Kuntau Semende, sebuah tarian tradisional yang menggambarkan keharmonisan alam dan kehidupan masyarakat Kaur.
Acara yang dihadiri ratusan anggota PWK dan masyarakat dari berbagai daerah, Wakil Bupati Kaur, Bapak Abdul hamid S.PD.I serta tokoh adat dan seniman setempat ini, menjadi wadah silaturahmi sekaligus pelestarian budaya lokal.
Tari kuntau Semende, Merupakan seni bela diri yang di padukan dengan tarian yang menggambarkan kepribadian orang Semende meskipun dalam bersikap dan berbicara agak keras dan tegas namun didalam hatinya terselip kebaikan dan kelembutan hati yang ada dalam kepribadian nya.
Tarian yang di pimpin oleh Bapak Paddul Manan ini menceritakan tentang dinamika kehidupan masyarakat Kaur yang berinteraksi dengan alam melalui gerakan simbolis. Dengan iringan musik tradisional seperti, gendang, seruling bambu, parang dan kulintang, para penari mengenakan busana berwarna hitam yang dihiasi motif khas Kaur, menari harmonis di atas pasir Pantai Pinang tawar yang memesona.
Wakil Bupati Kaur menyampaikan Tari Kuntau Semende sebagai warisan leluhur yang mengajarkan nilai kebersamaan dan kesederhanaan. Pantai Pinang tawar, dengan garis pantai berpasir berwarna putih dan pepohonan kelapa yang rindang, dipilih sebagai lokasi untuk menyatukan keindahan alam dengan kekayaan budaya.
Camat Muara sahung Ahmad Gusran, S.Sos menjelaskan bahwa pertunjukan tari di pantai bertujuan mengangkat identitas Kaur sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan potensi wisata. Tari Kuntau Semende bukan sekadar tontonan, tetapi juga media edukasi bagi generasi muda dan perantau untuk memahami akar budaya mereka. Kami ingin tarian ini menjadi simbol kebanggaan bersama, tegasnya.
Penampilan Tari Kuntau Semende menuai apresiasi meriah dari peserta. Salah seorang perantau asal Batam , Bapak Dr. dr Dahlan. mengungkapkan kekagumannya Saya baru pertama kali melihat Tari Kuntau Semende. Gerakannya begitu memesona dan sarat makna. Seolah mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Acara ditutup dengan ramah-tamah sambil menikmati debur ombak Pantai Pinang tawar yang mengalun lembut, acara Halal Bihalal PWK Nusantara kali ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga meneguhkan komitmen bersama untuk melestarikan warisan budaya.
Sumber:
Bapak zulaini dari desa mauara sahung kecamatan Muara sahung kabupaten kaur propinsi bengkulu